Beberapa hari sudah aku keluar dari pondok tercinta,
aku masuk dari tahun 2004 yaitu 3 tahun MTs https://www.facebook.com/groups/181119308615956/ dan 3 tahun melanjutkan SMK
dipondok, setelah lulus aku dipercaya untuk mengabdi di pondok samapai aku
akhiri di tahun 2013, Sembilan (9) tahun aku di pondok. Ilmu yang ku dapat
sudah lumanyan banyak, tapi kata banyak itu sangat tak pantas ku katakana
karena ku sadar sekali sebagai seorang penuntut ilmu aku masih banyak
kekurangan berbagai ilmu yang lainnya, maka dari itu aku ingin sekali memuntut
ilmu lagi sampai berakhirnya hidup ini. Aku juga sangat mengharapkan dan
berusaha Ilmu yang pernah Asatidz ajarkan kepadaku bisa ku alamakan dalam hidup
ini dan menjadikannya berkah untuk orang-orang yang telah mengajariku. Aku
keluar di podok bukan untuk mengindari dari sebuah tantangan hidup yang ada di
pondok, tapi sesungguhnya aku harus menjalani lebih banyak tantangan nyata
diluar ini, semua itu tak lain hanya ingin mengamalkan ilmu yang kita pelajari
disaat di majlis ilmu, serta membuktikan bahwa apa yang di ceritakan oleh para
alumni itu benar apa salam, aku dalam hati sebenarnya ingin mencoba merubah paradigm
yang berlalu lalang di telinga santri
untuk menjadi terang dalam berpikir.
rasa
rindu sangat memuncak beda sekali dengan apa yang aku rasakan sebelumnya, yang
dulu aku menjadi salah orang yang ditinggalkan, rasa tertinggal dan menjalani
hidup dengan segala perubahan yang baru, rasa itu terasa berat diterima oleh
hati karena masih banyak kebaikan yang belum ku balas untuk mereka tapi sayang
perpisahan itu tetap harus terlaksana walau pun tak diinginkan oleh ku maupun
anggotaku, tapi ini lah ukiran waktu pernyataan tahun 2013 tahun yang begitu
mengharukan bagiku adalah waktu tiba bagiku untuk mengucapkan kata perpisahan
untuk terakhir dalam pengabdianku di pondok selama 3 tahun. Aku menuntut Ilmu
di pondok hanya sebantar ku bilang ya sebantar
Berbicara tentang hati, sebuah hal yang tak mungkin bisa
kita hindari karena hati menyimpan keluh kesah, bahagian dan tenangnya
seseorang dalam hidup ini, berat hari ini meninggalkanmu tapi aku harus melalui
semua ini.
Walau detak jantung sunguh berdegup cepat jika kalian
bertanya kenapa kau harus keluar dan apa yang akan kau kerjakan, jawaban
ku hanya satu kalimat utama yaitu “ Cepat atau Lambat Kita Akan Keluar Juga” . Dari kalimat itu sebuah keputusan harus kita
ambil, sekarang atau nanti. Urusan rezeki Allah yang mengatur, kitalah yang
harus berusaha dan bersabar.
Bisakah kau menangis? Jelas diriku saat ini menagis,
tapi buat apa air mata ku perlihatkan jika itu membuat orang-orang
disekelilingku akan mendapatkan sedihnya saja dan menganjam membuat hatinya
melalang buana. Gumamku seraya, sebanarnya aku tak berpisah selamnya dan tak jauh dari
pondok, walau pun tak ada abdi
khairil mihan lagi di pondok, kita masih dalam satu pulau yang tak di
pisahkan oleh lautan bahkan samudra, kita kan masih bisa bertemu walau pun
banyak perbadaan dan hal yang baru berubah, masih kita nantinya. Itu adalah
sebuah hal yang lumrah bagi kita ada yang masuk dan ada yang keluar, karena
itulah takdir yang telah Allah jadikan untuk kita.
Mari belajar dari makhluk-makhluk lainya ciptaan Allah, separti pohon pisang
yang menyatakan pergantian hidup, daun pisang yang selalu bergantian untuk
menjadi yang teratas dan tertinggi daun muda yang hijau dan bagus membuat
terlihat kuat dan gagah menjadikan pandangan terpaut padanya tapi lambat laun
iya akan digantikan oleh daun yang baru, bersegeslah ia menjadi daun tua yang
hijau dan senjutnya mulai rusak terus
layu dan kering akhirnya jatuh kebawah dan hancur.
Begitulah manusia. Maka yang paling utama saat ini adalah
banyaklah bersyukur, karena dengan bersyukur kita termasuk orang-orang yang
beriman dan terhindar dari putus asa. Sampai disini dulu ceritaku……apa ceritamu
~_~.
Semoga ada manfaat bagi para pembaca, terima kasih telah
membaca artikel ini.
0 comments:
Posting Komentar