Sekarang 28
santri yang
kuat, tangguh, penuh semangat, menjalani hidup bersamaku selama tahun pelajar
2012/2013.
Kuat maksudnya kuat adalah bersedia siap dengan apa pun yang
ku suruh baik untuk kebaikan fisik mau pun batin.
Tangguh dalam mengemban amanah menjalankan tanggung jawab
sebagai mana yang telah terbagi dalam struktur organisasi kelas:
Yang aku ceritakan struktur kelas part 2, kalau struktur
part 1 dulu kurang berjalan baik karena Negara kita berideologi demokrasi maka
tak salahnya juga kelas kami, sesuai keputusan bersama maka struktur pun
dirubah menjadi seperti ini.
Ketua (Riza Fitrianor dan M. Afrizal) yang selalu memperhatikan segala hal, baik keaktifan bagian-bagain dalam struktur, akhlak
atau tingkah laku teman-temannya baik di kelas mau pun di luar kelas, kalau mereka
sudah tak sanggup lagi menegur, maka permasalahan akan di ajukan kepada wali
kelas dan akan di pecahkan bersama.
Sekretaris dan Bendahara (M. Kamil Ramadhani dan Eka Budi
Kurniawan) mencatat keuangan dan kebutuhan serta permasalahan yang ada pada
anggota kelas.
Bagian Keamanan (M. Rafiqi, M. Heriyandi, Dan M. Nazrullah
Amin) yang selalu memberikan siapa yang sering melakukan pelanggaran, baik
dirinya mau pun anggota.
Bagian pengajaran (Ahmad Aulia, Ma’ruful Muhammad, Ahmad
Fiqri, dan Tufik Hidayatullah) yang tak lelah-lelahnya setiap pagi menuliskan
dan melaporkan anggota yang tidak hadir di pondok, yang belajar tidak karuan, melanggar
bg. pengajaran serta menjaga fasilitas belajar mengajar.
Bagian Ibadah (M. Anwar, Husni Tamrin, M. Zulhifni, M.
Khairullah, Ivan Reza Ekanata) yang selalu memonitor kegiatan ibadah
teman-temannya, dalam hal mengaji, shalat, serta membangunkan temannya pada
sepertiga malam untuk malaksanakan Kiamul lail (Shalat Tahajud) semua itu
dilakukan dengan ikhlas tanpa ada paksaan.
Bagian Bahasa (Ahmad Najmal Alfalahi, Harits, M. Akbari,
M. Fadillah Akbar, Rizal Fitri Azhuri) mereka yang belajar menjadikan
contoh yang baik untuk menaati peratuan berbahasa resmi di pondok, mereka yang
mengabarkan temannya yang begitu sering masuk mahkamatul lughah setiap
minggungnya.
Bagian Kebersihan (M. Faisal, Tobiyanto, dan M. Gizali
Rahman) bertanggung jawab atas kebersihan kelas dan kerajinan piket pada
hari tertentu, serta yang selalu mengambil dan mengantar sapu dan buku laporannya setiap hari kepada ustadz untuk diteperhatiakan perkembangannya.
Bagian Kesenian (Ahmad Nur Firdaus Ramadhani, M. Syarif
Hidayatullah, M. Syaukani,dan Ahmad Fuazi)
mereka yang berusaha mengetahui teman-teman yang berbakat dalam seni, dan mengembangkannya melalui tulisan dan berbagai karya, mungkin lewat gambar, artikel, dan lain-lain
Semua hebat, semua berbakat, walau pun terkadang membuat batin sesak tapi itu tak menjadikan aku seraya berkata mereka tak baik, malah sebaliknya mereka orang-orang yang sungguh jauh lebih baik dari yang dulu pernah ku kenal, mereka terdidik, berprestasi dan penuh talenta. Jika ada yang bertanya apa yang bisa membalas pengajaranku terhadap mereka jawabannya adalah Kebaikan merekalah yang membuat-ku tak sanggup berkata tak baik, karena A’DHA I aku bisa menulis manis seperti tulisan ini, manis nya se-manis madu, ketahuilah kalau bukan mereka yang mulai menghormati aku, siapa lagi? Orang lain belum tentu sepaham mereka. Aku berharap jika ada salah satu dari mereka telah membaca tulisan ini, semoga dia tak menjadi sombong dengan kata-kata ku ini, tapi aku harap ia sadar bahwa apa yang ku tulis di-sini bukan fiktif karena ini adalah nyata, dan ia menyadari apa yang sebenarnya aku inginkan yaitu mereka harus bersyukur dan terus meningkatkan akhlak baik mereka dengan berilmu pengetahuan yang luas, dan membuang jauh-jauh kata putus asa. Do’a ku menyertaimu wahai saudaraku…..
Semua hebat, semua berbakat, walau pun terkadang membuat batin sesak tapi itu tak menjadikan aku seraya berkata mereka tak baik, malah sebaliknya mereka orang-orang yang sungguh jauh lebih baik dari yang dulu pernah ku kenal, mereka terdidik, berprestasi dan penuh talenta. Jika ada yang bertanya apa yang bisa membalas pengajaranku terhadap mereka jawabannya adalah Kebaikan merekalah yang membuat-ku tak sanggup berkata tak baik, karena A’DHA I aku bisa menulis manis seperti tulisan ini, manis nya se-manis madu, ketahuilah kalau bukan mereka yang mulai menghormati aku, siapa lagi? Orang lain belum tentu sepaham mereka. Aku berharap jika ada salah satu dari mereka telah membaca tulisan ini, semoga dia tak menjadi sombong dengan kata-kata ku ini, tapi aku harap ia sadar bahwa apa yang ku tulis di-sini bukan fiktif karena ini adalah nyata, dan ia menyadari apa yang sebenarnya aku inginkan yaitu mereka harus bersyukur dan terus meningkatkan akhlak baik mereka dengan berilmu pengetahuan yang luas, dan membuang jauh-jauh kata putus asa. Do’a ku menyertaimu wahai saudaraku…..
0 comments:
Posting Komentar