Manusia ada rasa yang ingin tahu dan memberitahu

Klik Foto Dapat Uang

Kamis, 09 Desember 2010

Sujud Syukur

By on Kamis, Desember 09, 2010


PDF Print E-mail
Written by Publisher Team
Wednesday, 10 June 2009 15:59

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bolehkah kita melakukan sujud syukur ketika shalat?
Apakah sujud syukur itu harus segera dilakukan ketika baru mendapatkan nikmat? Bagaimana bila baru teringat untuk melakukannya setelah beberapa waktu kemudian?
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Abdul Jalil
Jln. Margonda Raya, Depok
Jawa Barat


Wa’alaikumussalam Wr. Wb.
Ketika mendapatkan nikmat atau selamat dari bencana, kita disunnahkan melakukan sujud syukur. Dan sujud ini harus dilakukan di luar shalat. Dari Abu Bakrah disebutkan bahwa, apabila mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, atau dikabarkan sesuatu yang menggembirakan, Nabi SAW melakukan sujud untuk bersyukur kepada Allah. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tirmidzi.

Rukun sujud syukur ada empat: niat, takbiratul ihram, bersujud, dan salam sesudah duduk. Adapun syarat-syaratnya seperti syarat-syarat shalat, yakni bersih dari hadats dan najis serta menghadap kiblat.
Sebagaimana sujud tilawah, sujud syukur juga dilakukan satu kali. Bedanya, sujud tilawah disunnahkan di dalam dan di luar shalat, sedangkan sujud syukur hanya boleh dilakukan di luar shalat, tidak boleh di dalam shalat.

Sebaiknya sujud syukur itu dilakukan segera setelah mendapat kesenangan atau kenikmatan atau terhindar dari musibah. Tetapi bila baru teringat kemudian, tidak apa-apa kita melakukannya setelah itu, meskipun sudah agak lama.

Tentang Sujud Syukur Cetak E-mail
Ditulis oleh Dewan Asatidz
----- Tanya ----- Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Setiap habis shalat lima waktu, kakak saya melakukan sujud syukur sebagai ungkapan rasa syukurnya kepada Allah SWT yang setiap detik selalu memberi kenikmatan yang tak ternilai pada hamba-Nya. Apakah sujud syukur boleh dilakukan setiap habis shalat? karena setahu saya sujud syukur kita lakukan ketika mendengar kabar gembira atau mendapat sesuatu yang sangat membahagiakan. Apakah hal tsb berlebihan atau malah bid'ah? Tolong jawabannya. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatuhi wabarakatuh. Haripe --------- Jawab --------- Assalamu'alaikum wr. wb. Dalam hadist riwayat Abu Bakrah r.a. Rasulullah s.a.w. ketika mendapatkan kabar yang menggembirakannya atau mendapatkan satu karunia dari Allah, beliau bersujud. (H.R. Abu Dawud, Ibnu Majah, Tirmidzi dan mengatakan bahwa ini hadist Hasan). Dalam riwayat lain Rasulullah s.a.w. bersujud bersyukur kepada Allah ketika mendengar berita raja Hamdan masuk Islam. (H.r. Baihaqi). Riwayat Ahmad dan Hakim dari Abdurrahman bin Auf berkata : Suatu hari Rasulullah s.a.w. keluar dari kediaman tiba-tiba beliau terperengah lalu masuk kembali ke dalam, keudian beliau menghadap qiblat lalu bersujud lama sekali, kemudian beliau mengangkat kepalanya dan berkata "Jibril datang kepadaku mengatakan bahwa Allah berkata kepadamu "Barangsiapa membacakan sholawat dan salam kepadamu maka Aku mengucapkan shalawat dan salam kepadanya", aku bersujud mensyukuri itu". Dalam riwayat Abu Dawud dari Amir bin Sa'ad dari ayahnya berkata : kami bepergian bersama Rasullah s.a.w. dari Makkah menuju Madinah ketika sampai dekat Ghazwara beliau berhenti kemudian mengangkat tangannya sejenak berdo'a kepada Allah lalu beliau bersujud lama sekali, lalu beliau mengangkat kepalanya lalu bersujud lagi hingga tiga kali. Kemudian beliau berkata "Aku meminta kepada Allah agar umatku diberi syafa'at, lalu Allah mengabulkan untuk sepertiga umatku, lalu aku bersujud syukur kapada-Nya, lalu aku berdoa lagi dan Allah mengabulkan sepertiga lagi, lalu aku bersujud lagi, lalu aku berdo'a lagi dan Allah mengabulkan memberi syafaat untuk sepertiga umatku yang tersisa lalu aku bersujud mensyukurinya" Abu Bakar r.a. diriwayatkan bersujud syukur ketika menerima berita ditaklukannya Yamamah oleh peasukan muslimin. Mayoritas ulama mengatakan disunnahkan sujud syukur ketika menerima berita gembira atau mendapatkan kenikmatan dengan landasan hadist-hadist di atas. Ulama Hanafi mengatakan makruh sujud syukur karena tidak terhitungnya ni'mat Allah yang diberikan kepada kita. Akan tetapi mayoritas ulama Hanafi tetap mengatakan sunnah asalkan tidak dilakukan setelah shalat fardlu. Ulama Maliki juga mengatakan sujud sukur makruh, demikian pula sujud ketika ada gempa atau musibah. Menurut pendapat ulama Maliki, ketika kita mendapatkan kegembiraan disunnahkan untuk shalat dua rakaat, karena inilah yang dilakukan oleh penduduk Madinah. Menurut sebagian ulama, tatacara sujud syukur adalah seperti shalat harus bersuci, kemudian takbir lalu sujud seperti sujud biasa kemudian diakhiri dengan salam, ini karena sujud merupakan amalan dari shalat sehingga bila hendak melakukannya di luar shalat disyaratkan memenuhi persyaratan shalat. Namun ulama Syafi'ie mengatakan bahwa sujud syukur tidak seperti shalat, cukup dilakukan kapan saja tidak harus suci dan tidak perlu mengucapkan takbir dan salam. Boleh juga melakukan sujud syukur di atas kendaraan dengan isyarat ketika mendapatkan kegembiraan. Pendapat ini berlandaskan kepada hadist-hadist di atas yang tidak menyebutkan harus suci dan membaca takbir dan salam. Sujud syukur setelah shalat fardlu, apalagi setiap saat setelah shalat para ulama mengatakan makruh, ini untuk menghindari kemungkinan salah paham dari orang awam hingga menganggapnya sunnah yang dilakukan setelah shalat atau bahkan menganggapnya fardlu. Setiap pekerjaan yang bisa menimbulkan anggapan demikian bisa dihukumi makruh. Ada juga pendapat yang mengatakan sujud sykur setelah shalat fardlu yang tidak diperbolehkan melakukan sunnah ba'diyah, yaitu Asar dan Subuh hukumnya makruh dan diperbolehkan setelah shalat-shalat lainnya. Sujud setelah shalat fardlu menjadi bid'ah kalau meyakini bahwa itu ibadah khusus yang dilakukan setelah shalat. Wallahu a'lam bissowab Wassalam Muhammad Niam

Jumat, 03 Desember 2010

OTAK KIRI DAN OTAK KANAN MANUSIA

By on Jumat, Desember 03, 2010


Post to TwitterPost to Facebook

Ada orang yang menggemari ilmu perhitungan, ada juga yang tidak. Ada orang yang menggemari ilmu politik, ada juga yang tidak. Pasti Anda juga pernah bertanya-tanya, mengapa ada orang pandai dan orang bodoh? Tetapi, “Sebenarnya tidak ada orang bodoh di dunia ini, semua orang pandai pada bidangnya masing-masing.” Itu memang benar. Mengapa ini bisa terjadi?


Teori struktur dan fungsi pikiran menyatakan bahwa dua sisi otak yang berbeda mengontrol dua “mode” pemikiran yang berbeda pula. Teori itu juga menyatakan bahwa masing-masing dari kita memilih satu mode daripada yang lain. Di Indonesia, ada pembagian jurusan IPA dan IPS di sekolah menengah atas. Jurusan IPA didominasi oleh anak-anak yang pemikirannya cenderung melalui otak kiri, sementara jurusan IPS didominasi oleh anak-anak yang pemikirannya cenderung melalui otak kanan. Jadi, apa perbedaan pemikiran otak kiri dan kanan? Lihat gambar berikut:
Bagi Anda yang tak mengerti maksud penjelasan gambar di atas, saya akan menjelaskannya untuk Anda. Mari kita mulai dari otak kiri.
Otak Kiri
1. Mampu melakukan satu pekerjaan dalam satu waktu.
2. Pemikirannya berurutan, contohnya A ke B ke C dan seterusnya.
3. Bila ditunjukkan potret wajah seseorang, perhatian langsung mengarah ke hal-hal kecil seperti jerawat.
4. Membagi dunia ini menjadi bagian-bagian yang memiliki nama dan mudah diketahui.
5. Pikirannya logis, yang berarti melihat sebab dan akibat.
6. Mudah menerima hal-hal yang sudah dibuktikan di dunia ini, misalnya 2 x 2 = 4.
7. Memiliki nuansa pikiran informasi.
8. Memiliki pemikiran lurus / teratur (linear).
9. Pemikirannya dikuasai oleh peraturan, contohnya selalu menggambar pada urutan titik-titik yang telah diatur terlebih dahulu, sangat bergantung pada informasi yang sudah ada dan dikumpulkan sebelumnya.
10. Memiliki kekuatan sintaks, yaitu kemampuan gramatikal atau merangkai kata-kata dengan mudah.
11. Mereka adalah seorang pemisah, yang berarti perbedaan lebih penting.
12. Mampu mengingat urutan motorik yang rumit (kompleks).
13. Selalu berbicara dan berbicara dan berbicara.
14. Mengetahui “bagaimana”.
15. Sangat ekspresif dalam kata-kata yang digunakan sebagai tanda, misalnya “seorang wanita adalah manusia dengan jenis kelamin perempuan.
Otak Kanan
1. Mampu melakukan berbagai pekerjaan sekaligus dalam satu waktu.
2. Pemikirannya serentak (mendadak), contohnya sebuah gambar yang rumit (kompleks).
3. Bila ditunjukkan potret wajah seseorang, perhatian langsung mengarah ke keseluruhan wajah.
4. Menyatukan dunia ini menjadi satu kesatuan.
5. Pikirannya analogis, yang berarti melihat kesamaan.
6. Memiliki nuansa pikiran emosional.
7. Memiliki pemikiran imajistik (mengkhayal).
8. Pemikirannya transformatif dan luas, contohnya selalu menggambar dengan pola tanpa batas yang tidak terikat pada urutan-urutan, tapi garis di sekitar gambar yang terikat dalam pikiran dan perasaan mereka.
9. Memiliki keterbatasan sintaks, tapi merespon kata-kata dengan gambar, yang berarti mereka membaca sambil membayangkan apa yang tertulis di dalam bacaan.
10. Mereka adalah seorang penyatu, yang berarti kesatuan lebih penting.
11. Mampu mengingat gambar yang rumit (kompleks).
12. Mereka memiliki tipe tak banyak bicara, lebih banyak gambar dibanding kata-kata.
13. Mengetahui “apa”.
14. Mudah menerima kata-kata seperti “istri adalah wanita besar dan hangat, berpaha putih, dirayu dan dinikahkan.”
Kemampuan otak kiri adalah berpikir secara analitik, logis, tepat, repetitif, terkumpul, mendetail, ilmiah, terikat, literal, berurutan. Sementara otak kanan berpikir secara kreatif, imajinatif, umum, intuitif, konseptual, gambaran besar, heuristik, empatetik, figuratif, tidak menentu.
Otak kiri cenderung menguasai aspek berbicara, menulis, matematika, ilmiah, alasan logis, dan penggunaan tangan kanan (right-handed). Sementara otak kanan cenderung menguasai musik, seni, bentuk tiga dimensi, memiliki banyak ide dan imajinasi, dan penggunaan tangan kiri (left-handed).
Untuk mengetes apakah Anda lebih dominan otak kiri atau otak kanan, lakukan tes berikut.
Lihat pada kumpulan kata di bawah ini dan sebut warnanya, bukan katanya.

Klik Iklan Dapat Uang