Manusia ada rasa yang ingin tahu dan memberitahu

Klik Foto Dapat Uang

Selasa, 30 Juli 2013

Hari Yang Begitu Cepat

By on Selasa, Juli 30, 2013



Beberapa hari sudah aku keluar dari pondok tercinta,  aku masuk dari tahun 2004 yaitu 3 tahun MTs https://www.facebook.com/groups/181119308615956/ dan 3 tahun melanjutkan SMK dipondok, setelah lulus aku dipercaya untuk mengabdi di pondok samapai aku akhiri di tahun 2013, Sembilan (9) tahun aku di pondok. Ilmu yang ku dapat sudah lumanyan banyak, tapi kata banyak itu sangat tak pantas ku katakana karena ku sadar sekali sebagai seorang penuntut ilmu aku masih banyak kekurangan berbagai ilmu yang lainnya, maka dari itu aku ingin sekali memuntut ilmu lagi sampai berakhirnya hidup ini. Aku juga sangat mengharapkan dan berusaha Ilmu yang pernah Asatidz ajarkan kepadaku bisa ku alamakan dalam hidup ini dan menjadikannya berkah untuk orang-orang yang telah mengajariku. Aku keluar di podok bukan untuk mengindari dari sebuah tantangan hidup yang ada di pondok, tapi sesungguhnya aku harus menjalani lebih banyak tantangan nyata diluar ini, semua itu tak lain hanya ingin mengamalkan ilmu yang kita pelajari disaat di majlis ilmu, serta membuktikan bahwa apa yang di ceritakan oleh para alumni itu benar apa salam, aku dalam hati sebenarnya ingin mencoba merubah paradigm  yang berlalu lalang di telinga santri untuk menjadi terang dalam berpikir.
rasa rindu sangat memuncak beda sekali dengan apa yang aku rasakan sebelumnya, yang dulu aku menjadi salah orang yang ditinggalkan, rasa tertinggal dan menjalani hidup dengan segala perubahan yang baru, rasa itu terasa berat diterima oleh hati karena masih banyak kebaikan yang belum ku balas untuk mereka tapi sayang perpisahan itu tetap harus terlaksana walau pun tak diinginkan oleh ku maupun anggotaku, tapi ini lah ukiran waktu pernyataan tahun 2013 tahun yang begitu mengharukan bagiku adalah waktu tiba bagiku untuk mengucapkan kata perpisahan untuk terakhir dalam pengabdianku di pondok selama 3 tahun. Aku menuntut Ilmu di pondok hanya sebantar ku bilang ya sebantar
Berbicara tentang hati, sebuah hal yang tak mungkin bisa kita hindari karena hati menyimpan keluh kesah, bahagian dan tenangnya seseorang dalam hidup ini, berat hari ini meninggalkanmu tapi aku harus melalui semua ini.

Walau detak jantung sunguh berdegup cepat jika kalian bertanya kenapa kau harus keluar dan apa yang akan kau kerjakan, jawaban ku hanya satu kalimat utama yaitu “ Cepat atau Lambat Kita Akan Keluar Juga”  . Dari kalimat itu sebuah keputusan harus kita ambil, sekarang atau nanti. Urusan rezeki Allah yang mengatur, kitalah yang harus berusaha dan bersabar.
Bisakah kau menangis? Jelas diriku saat ini menagis, tapi buat apa air mata ku perlihatkan jika itu membuat orang-orang disekelilingku akan mendapatkan sedihnya saja dan menganjam membuat hatinya melalang buana. Gumamku seraya, sebanarnya  aku tak berpisah selamnya dan tak jauh dari pondok, walau pun tak ada abdi khairil mihan lagi di pondok, kita masih dalam satu pulau yang tak di pisahkan oleh lautan bahkan samudra, kita kan masih bisa bertemu walau pun banyak perbadaan dan hal yang baru berubah, masih kita nantinya. Itu adalah sebuah hal yang lumrah bagi kita ada yang masuk dan ada yang keluar, karena itulah takdir yang telah Allah jadikan untuk kita.

Jumat, 26 Juli 2013

Kuat dan Tangguh Bersama Kami

By on Jumat, Juli 26, 2013



Sekarang 28 santri yang kuat, tangguh, penuh semangat, menjalani hidup bersamaku selama tahun pelajar 2012/2013.
Kuat maksudnya kuat adalah bersedia siap dengan apa pun yang ku suruh baik untuk kebaikan fisik mau pun batin.
Tangguh dalam mengemban amanah menjalankan tanggung jawab sebagai mana yang telah terbagi dalam struktur organisasi kelas:
Yang aku ceritakan struktur kelas part 2, kalau struktur part 1 dulu kurang berjalan baik karena Negara kita berideologi demokrasi maka tak salahnya juga kelas kami, sesuai keputusan bersama maka struktur pun dirubah menjadi seperti ini.
Ketua (Riza Fitrianor dan M. Afrizal) yang selalu memperhatikan segala hal, baik keaktifan bagian-bagain dalam struktur, akhlak atau tingkah laku teman-temannya baik di kelas mau pun di luar kelas, kalau mereka sudah tak sanggup lagi menegur, maka permasalahan akan di ajukan kepada wali kelas dan akan di pecahkan bersama.
Sekretaris dan Bendahara (M. Kamil Ramadhani dan Eka Budi Kurniawan) mencatat keuangan dan kebutuhan serta permasalahan yang ada pada anggota kelas.
Bagian Keamanan (M. Rafiqi, M. Heriyandi, Dan M. Nazrullah Amin) yang selalu memberikan siapa yang sering melakukan pelanggaran, baik dirinya mau pun anggota.
Bagian pengajaran (Ahmad Aulia, Ma’ruful Muhammad, Ahmad Fiqri, dan Tufik Hidayatullah) yang tak lelah-lelahnya setiap pagi menuliskan dan melaporkan anggota yang tidak hadir di pondok, yang belajar tidak karuan, melanggar bg. pengajaran serta menjaga fasilitas belajar mengajar.
Bagian Ibadah (M. Anwar, Husni Tamrin, M. Zulhifni, M. Khairullah, Ivan Reza Ekanata) yang selalu memonitor kegiatan ibadah teman-temannya, dalam hal mengaji, shalat, serta membangunkan temannya pada sepertiga malam untuk malaksanakan Kiamul lail (Shalat Tahajud) semua itu dilakukan dengan ikhlas tanpa ada paksaan.
Bagian Bahasa (Ahmad Najmal Alfalahi, Harits, M. Akbari, M. Fadillah Akbar, Rizal Fitri Azhuri) mereka yang belajar menjadikan contoh yang baik untuk menaati peratuan berbahasa resmi di pondok, mereka yang mengabarkan temannya yang begitu sering masuk mahkamatul lughah setiap minggungnya.
Bagian Kebersihan (M. Faisal, Tobiyanto, dan M. Gizali Rahman) bertanggung jawab atas kebersihan kelas dan kerajinan piket pada hari tertentu, serta yang selalu mengambil dan mengantar sapu dan buku laporannya setiap hari kepada ustadz untuk diteperhatiakan perkembangannya.
Bagian Kesenian (Ahmad Nur Firdaus Ramadhani, M. Syarif Hidayatullah, M. Syaukani,dan  Ahmad Fuazi) mereka yang berusaha mengetahui teman-teman yang berbakat dalam seni, dan mengembangkannya melalui tulisan dan berbagai karya, mungkin lewat gambar, artikel, dan lain-lain

Santri Pertama Podok Darul Istiqamah kelas VII MTs 2012-2013

By on Jumat, Juli 26, 2013




Santri ku 33 orang pada saat itu, sempat ku kenal dan pernah masuk ke kelasku, kami lalui bersama waktu demi waktu, detik-demi detik  hari demi hari, tak lama setelah liburan ramadhan satu orang mulai berhenti yang bernama Kiplianor asal Batu Mandi  dikarnakan seringnya masuk mahkamah, setelah itu menyusul Muhammad Rutama asal Tapin sebelum liburan Idul Adha saat itu santri lama dan aku di acara Perkemahan Bakti Sosisal (Baksos) di desa Anduhum. Pada hari ke 2 anak-anak kelas VII datang ke lokasi dan anggotaku pun memberitahukan pada ku atas berhentinya ia, katanya sih alasannya berkenaan dengan ekomoni kelurga yang tak mampu lagi membiayai  untuk sekolah dipondok. Terus selama beberapa bulan lamanya tepatnya hari pertama ulangan semester ganjil utuk ulangan syafahi, dua orang santriku yang kusayangi diharuskan pulang untuk selamanya dari pondok dikernakan melakukan yaitu * tak usah kusebutkan, mereka yang nama Nasruddin asal Tanah Garogot dan Muhammad Iqri Fathani asal Mahang, dan tak berumur satu tahun tinggal di pondok, mungkin hanya ± setengah tahun Lufhi Anugerah asal Kandangan berhenti juga dari pondok di kernakan orang tuanya tak sanggup melihat anaknya sering sakit dan badannya yang dulu gemuk menjadi sedikit kurus, akhirnya berhenti. Pedih rasanya hati ini jika anggota pulang tanpa menyelesaikan pendidikannya sebagai santri di pondok, rasa bersalah pun terkadang datang menusuk-nusuk seakan menghujat bahwa diri ini tak layak menjadi seorang panutan, tapi aku tak mau terlalu lama diam di sebuah kejadian yang menimpa perjalanan hidupku dalam mendidik mereka, aku tetap bangga dengan mereka yang berhenti itu, karena walau bagaimana pun mereka tetep ku akui anak didikku yang pernah berbagi suka dan duka bersama kami, dalam perjalanan kami, kami selalu mendo’akan semoga Allah.SWT selalu melindungi mereka dan diberikan hal yang paling baik untuknya. be continued to our zone

Awal Jadi Wali Kelas

By on Jumat, Juli 26, 2013


mihaner45
Ketika aku dipercaya menjadi wali kelas awal-awalnya sungguh tak menyangka kalau akau diberikan tanggung jawab itu, mulanya hanya kabar burung saja di kemar, aku pun sebanarnya tak mengharapkan itu, sampai acara Khutbatul Arsy dimulai aku taka da terlintas dalam pikiranku kalau aku akan menjadi wali kelas, pada saat pekenalan dewan Asatidz pun aku sedah mulai merasakan aneh karena waktu itu jauh beberapa hari sebelum acara aku sudah meminta untuk tahun 2012-2013 aku hanya mengemban tanggung jawab di Bagian Kesehatan, ternyata aku pada saat itu aku masih saja di percaya mengemban amanah sebagai salah satu Pembimbing Koordinator Pramuka ( Mabikori) dan sekaligus Pembimbing Bagian Kesehatan, apa saat itu aku hanya bisa pasrah dan menerima keparcayaan itu walupun melelahkan. Tibalah saat pengumuman wali kelas untuk santri baru, aku pun tak menyangka dan terkejut dalam hati “Kenapa Ana?” aku pun dipercaya menjadi wali kelas VII MTs B. saat aku diminta berdiri pun aku merasa kaku, aneh, serta malu sekali, ku rasa santri lama pun terkejut pada saat namaku disebutkan ya…… itu sih perasaan ku saja heee. Setelah acara itu selesai aku pun pergi ke kamar untuk menenagkan diri sejenak, tak begitu lama ada wali santri dan santri yang datang ke depan kamarku ya sebaut saja anak didikku RIZAL FITRI AZHURI beserta ayahnya seraya berbincang denganku :
Wali Santri     : Assalamu’alaikum.wr.wb
Ana        : Walaikumussalam.wr.wb , ada apa pak? Ada yang bisa saya bantu?
Wali Santri    : Pian wali kelas VII MTs B kan?
Saat itu pun aku bingung, ko beliau sudah tahu kalau anaknya dikelas ku, eh ternyata….
Ana        : iya pak, ulun wali kelas VII MTs B. dari mana pian tahu kalau Rizal di kelas B?
Wali Santri    : Tadi saya lihat di depan Asrama ada kertas pengumumannya, kalau Rizal di Kelas B
Seraya aku pun merasa malu, kenapa aku sendiri jadi wali kelas belum tahu anggotaku,kami pun melanjutkan pembicaraan.
Ana        : oh ya pak, maaf ulun belum melihat pengumuman. Bapak dari mana Asal rumah?
Wali Santri    : Kami asal dari Tanah Garogot.
Ana        : Masya Allah jauh juga.
Wali Santri    : Kami bermaksud menitipkan anak kami, kami berikan amanah wan ustadz untuk membimbing anak kami, kalau dia ada salah tolong tegurkan, kami rumah jauh jadi jarang sekali bisa nenguk ke pondok jadi itu aja jagakan anak kami.
Ana        : iya pak Insya Allah ulun jagakan anak pian,  ulun sambil belajar juga ya semoga anak pian betah dan baik-baik aja disini, nanti bila pian ada apa-apa dengan Rizal, bisa saja hubungi ulun di 0852487272xx.
Wali Santri    : iya nanti saya hubungi kalau ada perlu, sebelumnya kami terima kasih banyak. Assalamu’alaikum.wr.wb
Ana         : iya Sama-sama. Walaikumussalam.wr.wb
Pada saat itu setelah aku bertemu dengan para wali santri anggotaku baik lewat bertemu, telpon, sms mau pun titipan pesan dari teman semua itu adalah motivasi terbesar untukku dalam mengemban wali kelas sebagai pendidik dari anggotaku yang tercinta.
Motivasi membuatku bagun dari gelapnya malam, secara tak sengaja banyak kesalahannnya yang buat maupun tak sengaja dari aku membiarkan mereka bercanda berlebihan kelas yang tidak bersih, karena dari awal aku tak membenahi dari individu mereka, lambat dalam mendekati mereka, seringnya aku meninggalkan mereka atau tak mengajar mereka disaat aku harus pergi kemana-mana baik itu urusan kuliahku, pramuka, dan lain-lain. Banyak lagi hal yang mungkin selalu ingat oleh mereka, aku sering marah-marah dengan mereka seperti orang yang selalu menang sendiri, memberi hukuman yang tak wajar, aneh, tak bisa mengubah akhlaq mereka menjadi baik, dan lain-lain. Tapi semua itu kujalani dengan ikhlas, sabar tanpa mengelauh dengan mereka , aku hanya berusaha terus berusaha supanya mereka menjadi orang yang lebih baik dariku, tak melakukan kesalahannya yang perlnah ku lakukan semasa hidupku dipondok . dan Bisa di banggakan oleh orang tua mereka, menjadi anak-anak yang berakhlak mulia.
Disaat pertama kali ku masuk dikelasku dengan anggota, saat itu adalah saat bersih-bersih kelas, kulihat wajah mereka seakan bertanya siapa pemuda yang didepan kami? Apakah kelas kami ini sampai satu tahun? Melihat bangunan kayu yang penuh debu dan banyak lobang yang belum tertutup rapi, lantai yang begitu berasa bagai tanah yang lembik. Semua itu kami lalui bersama, aku sebagai orang yang seharusnya membimbing mereka, berusaha untuk memberikan motivasi supaya apa yang mereka rasakan saat ini tak seburuk apa yang pernah aku dan para Alumni rasakan tempo dulu, tapi mereka bisa saja menjadi orang seperti orang-orang yang sekolah di luar sana, bahkan ada yang bisa menjadi orang yang luar biasa. Ku rasa pada saat itu banyak yang mengerti dari pada yang tidak, karna buktinya mereka betah saja menjalani segalanya.
Awal aku ngajar mereka di hari pertama dengan mata pelajaran mufradat (kosa kata bahasa arab) pelajaran begitu nyaman dan mudah, sebelum aku mengakhiri pelajaran pada hari itu aku memberitahukan kepada mereka bahwa mereka harus sadar bahwa kalian sedang duduk dikelas Madrasah Thanawiah bukan lagi Sekolah Dasar(SD) atau Madrasah Idtidaiyah(MI).
Pada suatu hari ada aku mendengar bahwa a’dhai telah mendengarkan cerita atau mendapatkan kabar bahwa, kebanyakan dari dulu kelas B itu selalu banyak yang pelanggar disiplin. Setelah aku ketahui, itu memeng benar tapi tak seharusnya B itu menjadi korbannya. Maka dari itu aku dengan bersingkokoh merubah cara pandang anggotaku menjadi lebih positif, begini kata-katanya nya :
“Sadarilah wahai saudaraku, jika kalian pernah mendengar kelas VII B itu kumpulan anak-anak nakal maka rubahlah cara berpikir kalian tentang itu, memeng ada yang nakal tapi tidak menutup kemungkinan juga kalo dikelas B itu banyak yang  pintar di atas rata-rata, dari sekarang rubahlah pradigma santri tentang keburukan itu. Buktikan bahwa kelas B itu orangnya baik-baik dan penuh prestrasi. Kita harus sadari B itu tak bisa di katakan kelas A, kelas B ya Kelas B jangan katakana kelas C , D atau pun E . Semua punya jalan masing-masing cara yang berbeda dalam mendidik kalian, Sebuah nama Kelas A, B, C, D, E memang sama, tapi yang membuat perbedaan itu adalah kita kalau kita ingin tidak baik lakukan apa yang seharusnya, jika kita ingin menajadikan kelas ini dipnadang orang menajadi baik maka lakukan jalan yang baik pula, yakinlah kita bisa merubah semua ini dengan berusaha dan do’a maka Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita”
Itulah hal yang ku ingit ketika ku memberikan pencerahan ketika mereka sedang lelah dalam perjalanan menuntut ilmu awal di pondok.
Banyak cerita yang sebenarnya yang ingin ku tuliskan disini tapi ini mungkin cukup mewakili cerita-cerita yang lainnya.

Klik Iklan Dapat Uang